Pelatih bertangan dingin Real Madrid Jose Mourinho berharap bisa memberikan kontribusi terbaiknya untuk menyingkirkan wakil Ligue 1 di ajang Liga Champions, Olympique Lyon, saat kedua tim saling berhadapan di pertemuan pertama babak 16 besar.
Kendati ambisi terbesar Mourinho adalah mengembalikan pamor juara Eropa di kubu Madrid, namun tugas berat sudah menantinya di babak 16 besar dan harus menyingkirkan wakil Prancis tersebut.

Juara tujuh kali beruntun Ligue 1 itu telah membuktikan kedigdayaannya apabila menghadapi Madrid dalam beberapa periode terakhir. Lyon berhasil tidak terkalahkan dari enam pertemuannya terakhir dengan Madrid - di mana ketiga partai kandang dimenangkan oleh mereka - dan tahun lalu sukses menyingkirkan Iker Casillas dkk. di babak yang sama.

"Tidur saya tidak terganggu meski lawan kami di babak ini adalah Lyon atau tim berbeda lainnya," ungkap Mourinho, usai tim asuhannya mengalahkan Levante 2-0 pada akhir pekan kemarin.

"Sejak kami diundi dan melihat lawan berikutnya kami adalah Lyon, kami langsung mempelajari gaya permainan mereka."

Kapten Lyon, Cris, memuji Mourinho dalam proses perekrutan pemain di bursa transfer musim ini, sementara pelatih Claude Puel beranggapan anak-anak asuhannya kini sudah mengalami perkembangan yang sangat baik.

"Mourinho memiliki kapabilitas dalam menangani pemain-pemain terbaik di dunia," puji Puel. "Mungkin saat ini lini tengah mereka merupakan tim yang paling komplit dalam industri pemain."

Musim lalu, Lyon berhasil mengimbangi keadaan di Madrid sehingga menyingkirkan perlawanan tim raksasa Eropa tersebut, di mana pada saat itu Madrid dilatih oleh pria asal Cili, Manuel Pellegrini.

Sementara rapor baik Mourinho di kompetisi Eropa di awali bersama klub Portugal, FC Porto pada tahun 2004, dan kemudian ia lanjutkan di Inter Milan pada tahun lalu. Namun ambisi untuk dapat mengulangi tiga gelar dalam karir kepelatihannya sangat sulit di kompetisi Spanyol, mengingat mereka saat ini terpaut lima angka dari Barcelona.